10 Perusahaan esports termahal di dunia tahun 2022


 10 Perusahaan Esports Termahal di Dunia Tahun 2022

 Esport memberikan keuntungan fantastis mencapai triliunan Rupiah untuk perusahaan yang membidanginya. Perusahaan-perusahaan itu disebut The Most Valuable Esports Companies. Lantas perusahaan apa saja?

Berikut 10 perusahaan esports yang termahal di dunia pada tahun 2022, seperti dikutip detiINET dari Forbes, Selasa (21/6/2022)

1. Team SolidMid (TSM) - USD 540 Juta (Rp 7,9 Triliun)

Perusahaan esports ini memiliki divisi utama yang berlaga di game League of Legends (LOL) dan Valorant. Lalu judul lainnya juga tersedia mulai dari Apex Legends, chess, Dota 2, Fortnite, Free Fire, League of Legends: Wild Rift, Rainbow Six Siege dan lain sebagainya.


Nilainya pun menanjak, kala melakukan kesepakatan dengan sponsor royal bernama FTX. Kontraknya selama sepuluh tahun dan perjanjian atas hak penamaan senilai USD 210 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun.


Oleh sebab itu, nama perusahaan juga ikut berubah. Lebih tepatnya ditambahkan FTX, sehingga menjadi TSM FTX.


2. 100 Thieves - USD 460 Juta (Rp 6,8 Triliun)


Perusahaan Esports paling bernilai selanjutnya ada 100 Thieves. Mereka berkontribusi pada pagelaran kompetisi di game Call of Duty: Vanguard, LOL, Valorant dan Apex Legends.


Meskipun mengusung konsep esports di dalamnya, kenyataannya 100 Thieves lebih berfokus pada bisnis menyangkut gaya hidup. Sehingga tidak hanya olahraga elektronik saja, tetapi juga mengembangkan pakaian dan konten hiburan lainnya.


3. Team Liquid - USD 440 Juta (Rp 6,5 Triliun)


Berbeda dengan 100 Thieves, karena bisnis yang dijalankannya memang fokus terhadap esports. Bahkan mereka memiliki divisi amat banyak, mulai dari Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, Valorant.


Juga ada Age of Empires, Apex Legends, Dota 2, Fortnite, Free Fire, Hearthstone, PUBG, Quake, Rainbow Six Siege, Rocket League, Starcraft 2, Super Smash Bros. Melee and Ultimate, Teamfight Tactics dan World of Warcraft.


4. FaZe Clan - USD 400 Juta (Rp 5,9 Triliun)


Selanjutnya perusahaan esports paling bernilai diisi oleh FaZe Clan. Dengan menciptakan merek luar biasa dan memiliki konten-konten original yang menarik.


Diketahui bahwa fokus bisnis yang dijalankannya, yakni berbasis media. Untuk pemilik utamanya sendiri cukup banyak, di antaranya Lee Trink, Michael Stang Treschow, Yousef Abdelfattah, Richard Bengston, Thomas Oliveira, Nordan Shat.


5. Cloud9 - USD 380 Juta (Rp 5,6 Triliun)


Sebelum akhirnya turun ke peringkat kelima. Cloud9 sempat mengisi tempat kedua, di edisi pertama The Most Valuable Esports Companies oleh Forbes pada 2018 dan 2019.


Serupa dengan Team Liquid, mereka fokus mengembangkan bisnis pada ekosistem esports. Divisi yang dimilikinya pun sangat banyak, mulai dari yang utama, yakni Counter-Strike: Global Offensive, League of Legends, Overwatch, Valorant.


6. G2 Esports - 340 Juta (Rp 5 Triliun)


G2 Esports menjadi perusahaan dengan peringkat tertinggi di luar Los Angeles. Dengan Kantor pusatnya di Berlin, bercabang dari esports hingga ke konten video terkait timnya dan juga memiliki label rekaman, bertajuk G2 Music.


G2 sebelumnya sempat mengumumkan kesepakatannya dengan beberapa merek kondang, seperti Adidas, Ralph Lauren dan New Era. Kendati lebih mengarah kepada jalur media, mereka tetap memiliki banyak divisi di tim esports.


7. Fnatic - USD 260 Juta (Rp 3,8 Triliun)


Fnatic sendiri memang sudah menunjukkan komitmennya pada game esports. Dengan memasukkan beberapa judul populer, seperti Valorant dan Halo Infinite.


Lalu beranjak dari cara tradisional, dan sekarang membangun produknya sendiri, di antaranya perangkat keras game (keyboard dan mouse). Juga meluncurkan keanggotaan berbasis NFT bagi para penggemarnya.


360p geselecteerd als afspeelkwaliteit


8. Gen.G - USD 250 Juta (Rp 3,6 Triliun)


Sepertinya dalam waktu dekat, posisi Gen.G sebagai perusahaan esports paling bernilai akan melesat. Perusahaan mengatakan telah menandatangani lebih banyak sponsor pada kuartal pertama tahun 2022.


Salah satu yang paling berpengaruh, kerja samanya terhadap Bithumb. Sehingga bisa dikatakan, fokus bisnisnya terdapat mengarah kepada esports dan Web3 seperti G2 Esports.


9. NRG - USD 240 Juta (Rp 3,5 Triliun)


Sebagai tim esports, NRG sendiri tidak memiliki banyak divisi di dalamnya. Mereka hanya menyediakan, Overwatch, Valorant, Apex Legends, Call of Duty: Warzone, Fortnite dan Rocket League.


Pemilik utamanya Andy Miller dan Mark Mastrov, membawa perusahaannya lebih mengarah kepada media. Di mana mengembangkan beragam konten yang sukses.


10. T1 - USD 220 Juta (Rp 3,2 Triliun)


Perusahaan esports paling bernilai yang terakhir ialah T1. Memiliki kantor pusat di Korea Selatan, mereka dibangun pada tahun 2002 dan selama 20 tahun berubah menjadi salah satu perusahaan paling sukses.

Selama tahun 2021 saja, perkiraan pendapatannya mencapai USD 17 juta atau sekitar Rp 251 miliar. Sebagai pemilik utama, Comcast Spectacor dan SK Square memang fokus pada esports.


Dengan membuka divisi League of Legends, Overwatch, Valorant, Dota 2, League of Legends: Wild Rift dan Super Smash Bros. Ultimate.

Posting Komentar

0 Komentar