5 Pelajaran Usai PSG Terdepak dari Liga Champions: Punya Messi dan Mbappe Pun Tak Ada Gunanya

 


IONCASINO88 - PSG harus menyerah dengan skor 2-0 dari Bayern Munchen dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2022/2023 yang digelar di Allianz Arena, Kamis (9/3/2023) dini hari WIB.

Dua gol kemenangan Bayern atas PSG kali ini semuanya lahir di babak kedua, masing-masing lewat aksi Eric Maxim Choupo-Moting dan Serge Gnabry. PSG sendiri tampil kurang menggigit meski diperkuat Kylian Mbappe hingga Lionel Messi.

Berkat hasil ini, Bayern Munchen pun berhak lolos ke babak perempat final dengan kemenangan agregat 3-0 setelah mereka menang 1-0 di laga leg pertama Februari lalu.


Kaya Raya Bukan Segalanya



PSG lagi-lagi tersingkir dari Liga Champions. PSG pun belum mampu mewujudkan impian mereka menjadi kampiun Eropa meski kini sudah berstatus tim kaya raya.

Sejak diakuisisi oleh taipan Qatar pada 2011 silam, PSG tak henti-hentinya mendatangkan pemain bintang top dunia, termasuk sang megabintang Lionel Messi.

Pencapaian terbaik PSG sejauh ini masih tampil di final pada edisi 2019/20 lalu, di mana mereka kalah dari Bayern Munchen di partai puncak.


Striker Elit Gelandang Sulit


Barisan striker PSG memang bisa dibilang mengerikan dengan kehadiran Kylian Mbappe, Lionel Messi, hingga Neymar.

Sayang, hal tersebut tak dibarengi dengan stok gelandang yang berstatus kelas dunia. Inilah yang saat ini tak ada di skuad PSG.

Pemain seperti Vitinha, Fabian Ruiz, hngga Marco Verratti memang bagus. Namun, mereka belum bisa mencapai level seperti gelandang kelas dunia lain.



Cadangan Jomplang


Satu masalah yang dihadapi pelatih Christophe Galtier di PSG musim ini adalah begitu jomplangnya kualitas pemain tim utama dan cadangan.

Menghadapi Bayern, Galtier menggunakan semua jatah pergantian pemain. Sayangnya, pemain yang dimaksukkan bisa dibilang berkualitas medioker.

Bahkan, empat pemain di antaranya adalah para daun muda, mulai dari Nordi Mukiele, El Chadaille Bitshiabu, Warren Zaire Emery, hingga Hugo Ekitike.


Blunder Fatal Marco Verratti


Harus diakui, dua gol kemenangan Bayern Munchen di laga ini merupakan 'hadiah' dari blunder fatal Marco Verratti.

Pada gol pertama, Verratti gagal menguasai bola dengan baik karena mendapat pressing Leon Goretzka dan Thomas Muller. Bola pun lepas dari penguasaan Verratti.

Pada gol kedua, Verratti kehilangan bola sehingga Bayern Munchen bisa melakukan serangan balik cepat yang diakhir dengan gol Gnabry.


Terbius Thomas Muller


Muller menjadi inspirator kemenangan Bayern di laga ini. Pemain 33 tahun itu terlibat dalam banyak momen penting di pertandingan.

Panelis UEFA menilai dalam laga ini Muller ada di mana-mana, berandil besar dalam proses terciptanya gol pertama dan menjadi sosok pemimpin sejati di tim.

Dilihat dari statistik, Muller tercatat tiga kali mengirim operan kunci, lima kali memenangi duel, empat kali melakukan tekel, dan sekali intersep.

Posting Komentar

0 Komentar